Tekhnik observasi (Alwasih, 2003:154) dilakukan untuk menarik inferensi (kesimpulan) ihwal makna dan sudut pandang informan, kejadian, peristiwa, atau proses yang diamati. Lewat observasi ini peneliti akan melihat pemahaman yang tidak terucapkan (tacit understanding), bagaimana teori digunakan langsung (theory in use) dan sudut pandang informan yang mungkin tercungkil lewat wawancara. Observasi (pengamatan) Creswell (1998:110) mengemukakan langkah-langkah pengumpulan data. Langkah pertama dimulai dari penentuan lokasi atau individu. Langkah selanjutnya adalah membangun akses dan hubungan baik dengan narasumber (rapport). Setelah hubungan dengan narasumber berlangsunng baik lalu saatnya memilih informan.
Penulis dalam hal ini melihat dan mengobservasi bagaimana informan melakukan kegiatan sehari-harinya dan bagaimana informan melakukan aktivitas mendengarkan atau menggunakan radio siaran ketika wawancara berlangsung. Teknik ini peneliti anggap mendukung dalam memahami informan dan memaparkannya di penelitian ini, selain dengan wawancara mendalam.
Peneliti melakukan pendekatan secara intensif untuk membangun rapport (dalam Alwasilah, 2004:144). Rapport adalah hubungan yang ditandai kesesuaian, kesepakatan, persetujuan, atau kedekatan antara peneliti dan yang diteliti. Membangun rapport adalah mekanisme untuk mengurangi jarak psikologis, mencairkan ketegangan, dan membangun kepercayaan informan terhadap peneliti sehingga informan mau mengungkapkan informasi yang perlukan kepada peneliti dengan perasaan nyaman (tanpa ada rasa takut atau terpaksa).
Cara penulis membangun rapport dengan informan adalah dengan mencermati bersama-sama perubahan mana saja yang paling mencolok bagi diri informan.
- Dokumentasi dan Studi Kepustakaan
Teknik ini untuk memperoleh data-data tertulis yang dapat menunjang dalam pembahasan penelitian ini berupa buku-buku, laporan-laporan hasil penelitian, dan website yang berhubungan dengan masyarakat Baduy khususnya masyarakat Gajeboh sebagai bukti pendukung.
0 komentar:
Posting Komentar