BUDGET PRODUKSI
Rencana (budget) produksi dilakukan oleh eksekutif pabrik setelah menerima rencana penjualan yang telah disetujui oleh eksekutif perencanaan. Budget produksi menentukan jumlah barang yang direncanakan untuk diproduksi selama periode budget. Untuk menyusun budget produksi, langkah pertama adalah menetapkan kebijakan-kebijakan tingkat persediaan. Langkah kedua adalah merencanakan jumlah produksi setiap jenis produk selama periode budget. Langkah ketiga adalah membuat skedul produksi untuk periode yang lebih pendek (bulan atau triwulan). Rencana produksi yang lengkap harus dapat menunjukan data budget yang di klasifikasikan menurut jenis produk, waktu dan kegiatan-kegiatan setiap pusat pertanggungjawaban dalam proses produksi.
![]() |
| |||
| |||


|
PERTIMBANGAN UMUM DALAM RENCANA PRODUKSI
Rencana produksi menunjukan hubungan yang erat dengan budget penjualan sebagai dasar perencanaan berbagai aspek fungsi produksi, misalnya kebutuhan kapasitan pabrik, kebutuhan bahan baku, pembelian bahan baku, kebutuhan tenaga kerja, dan BOP.
Keputusan-keputusan yang diperlukan dalam penyusunan rencana produksi meliputi:
1. Jumlah kebutuhan produksi selama periode budget.
2. Kebijakan mengenai tingkat persediaan produk jadi, produk dalam proses, dan biaya penyimpanan persediaan.
3. Kebijakan-kebijakan kapasitas pabrik, misalnya tentang tingkat produksi yang diijinkan selama periode budget.
4. Tersedianya fasilitas pabrik, terutama untuk kepentingan pengurangan atau penambahan kapasitas pabrik.
5. Tersedianya bahan baku, pembelian dan tenaga kerja.
6. Dampak lama proses produksi.
7. Jumlah produksi yang ekonomis.
8. Karakteristik proses produksi.
DIMENSI PERENCANAAN PRODUKSI
Meliputi rencana produksi jangka pendek dan rencana produksi jangka panjang. Perbedaan antara kedua jenis tersebut adalah:
| Rencana produksi jangka panjang | Rencana produksi jangka pendek |
Jangkauan perencanaan | Pada umumnya meliputi 3,5,7 atau 10 tahun | Pada umumnya hanya 1 tahun |
Rincian perencanaan | Estimasi tingkat produksi, kebutuhan kapasitas mesin, struktur biaya pabrik, kebutuhan tenaga kerja, arus kas dan perubahan persediaan | Jumlah produksi setiap jenis produk, perubahan persediaan, pemakaian bahan, tenaga kerja, BOP, jadwal produksi per triwulan, bulan, atau minggu |
Dasar perencanaan | Rencana penjualan jangka panjang dan rencana investasi | Rencana penjualan jangka pendek |
PENYUSUNAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN
Fungsi pemasaran dan penjualan
Persediaan (produk jadi) yang kecil di anggap kurang baik karena akan berakibat munculnya biaya kekurangan persediaan (stock out cost). Persediaan yang besar di anggap baik karena dapat lebih leluasa merancanakan penjualan dan melayani pemesanan secara mendadak.
Fungsi produksi
Persediaan (bahan baku) yang besar diperlukan untuk menjamin kelancaran kegiatan-kegiatan produksi. Kebijakan persediaan (produk jadi) yang fleksibel diperlukan untuk memudahkan pencapaian tingkat produksi stabil.
Fungsi pembelian
Pembelian yang besar dimaksudkan untuk meminimumkan biaya produk perunit dan biaya pembelian. Oleh karena itu, kebijakan persediaan bahan baku yang fleksibel perlu dipertimbangkan.
Fungsi keuangan
Tingkat persediaan yang rendah akan meminimumkan kebutuhan kas dan akan mengurangi biaya-biaya penyimpanan, misalnya resiko, kadalwarsa, dll.
Dalam menetapkan kebijakan persediaan, manajemen harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
1. Jumlah (unit) yang dibutuhkan untuk memenuhi penjualan yang direncanakan. Oleh karena itu, penentuan jumlah harus mempertimbangkan budget penjualan dan permintaan musiman.
2. Daya taha persediaan.
3. Lama periode produksi.
4. Fasilitas penyimpanan.
5. Tersedianya dana yang akan diinvestasikan ke persediaan.
6. Biaya penyimpanan persediaan (upah tenaga kerja, asuransi, pajak, sewa, penyusutan, transportasi, keusangan, dan penanganan ekstra).
7. Perlindungan terhadap kekurangan persediaan bahan baku.
8. Perlindungan terhadap kekurangan tenaga kerja.
9. Perlindungan terhadap kenaikan harga.
10. Resiko-resiko persediaan (penurunan harga, kadalwarsa, pencurian dan bencana alam, turunnya permintaan konsumen).
Berikut ini ditunjukkan metoda-metoda penetapan persediaan dengan berbagai pernyataan:
Metoda-metoda | Contoh-contoh kebijakan persediaan |
1. Kebutuhan bulanan | Prod X: kebutuhan 3 bulan didasarkan pada rata-rata kebutuhan 3 bulan yang di budgetjan. Prod Y: kebutuhan 2 bulan berdasarkan rata-rata bulan penjualan tahun yang di budgetkan. |
2. Batas maksimum | Prod X: persediaan tidak boleh melebihi 5000 unit. |
3. Batas maksimum dan minimum | Prod X: maksimum 5000 unit dan minimum 3000 unit. |
4. Jumlah tertentu | Prod X: 2 kali penjualan bulan lalu. Prod Y: sama dengan penjualan bulan yang akan dating. |
5. Tingkat persediaan | Prod X: tingkat peputaran persediaan 2 kali per bulan. |
KEBIJAKAN PRODUKSI
Kebijakan produksi yang stabil mempunyai tiga keuntungan, yaitu:
1. Penggunaan fasilitas pabrik yang lebih baik cenderung mengurangi kapasitas yang diperlukan untuk musim permintaan pasar meningkat dan menghindari kapasitas yang menganggur pada saat permintaan menurun.
2. Stabilitas tenaga kerja dapat memperbaiki moral dan meningkatkan efisiensi tenaga kerja, mengurangi perputaran tenaga kerja, menarik tenaga kerja yang terampil, dan mengurangi biaya latihan bagi tenaga kerja yang baru.
3. Pembelian bahan baku yang ekonomis merupakan akibat dari tersedianya bahan baku, potongan pembelian, masalah penyimpanan yang sederhana, kebutuhan dana yang lebih kecil dan mengurangi resiko persediaan.
Kebijakan produksi stabil atau relative stabil dapat dilakukan dengan cara:
1. Mengorbankan fluktuasi persediaan seperlunya.
2. Memproduksi produk baru yang dapat disimpan pada saat produk lama mulai menunjukan kecenderungan permintaan menurun.
3. Memproduksi produk lain yang dapat dijual (laku) pada saat permintaan produk utama menurun.
KASUS 1 PENYUSUNAN RENCANA PRODUKSI midwest plastics compny sibuk membicaraka recana laba untuk beberapa tahun yang akan datang. Pimpinanpernah menyatakan bahwa pengendalian dan rencana prosuksi masih belummemuaskan.anda harus membuat analisis dtail dan rekomendasi mengenai masalah rencana laba 19B yang sekarang ini sedang disusun. Analisi dan rekomendasi anda akan dipersentasikan dihadapan para eksekutif.
Meskipun bersifat musiman, departemen penjualan telah berhasil menyusun rencana penjualan yang realistis setiap bulan. Data penjualan 19 B tersedia sebagai berikut :
bulan | | Unit | Bulan | | Unit | |
Januari | 36000 | Juli | 22000 | |||
Februari | 38000 | Agustus | 20000 | |||
Maret | 38000 | Semptember | 26000 | |||
April | 36000 | Oktober | 30000 | |||
Mei | 32000 | November | 36000 | |||
Juni | | 26000 | | Desember | | 40000 |
1. Ringkasan rencana penjualan 19B
2. Persedian produk jadi, 1 januari 19B adalah 96000 unit
3. Persedian produk dalam proses akan dipertahankan konstan
4. Penjualan tahunan aktual 19 A (termasuk estimasi desember) adalah 350000 unit
5. Persedian produk jadi rata rata pada 19 A adalah 70000 unit
Diminta :
1. susunlah rencana produksi tahunan, dengn asumsi kebijakan manajemen bahwa persedian akhir ditetapkan berdasarkan inventory turnover ratio dari penjualan historis 19 A.
2. susunlah satu skedul yang menunjukan penjualan, produksi, dan tingkat persedian bulana deng asumsi (1) tingkat persedian stabil, (2) tingkat produksi stabil, (3) tingkat persedian dan produksi yang anda rekomendasi. Dalam memberikan rekomendasi, asumsikan kebijakan – kebijakan yang telah ditetapkansebaga berikut :
a. pimpinan telah menetapkan kebijakan bahwa persedian maksimum 85000 unit dan minuman 75000 unit sebaiknya digunakan, kecuali dalam kondisi yang tidak bias.
b. Tingkat produksi lebih diutamakan, kecuali produksi selama musim liburan (juli dan agustus ) dapat dikurangi 25%. Begitu juga pariasi produksi sebesar 7 1/2% diatas dan dibawah tingkat rata rata yang dapat diterima.
3. Apa masalah utama yang dihadapi perusahan dalam perencanan produksi? Berikan rekomendasinya.
JAWABAN
1. Budget produksi tahunan
Midwest plastics company | ||||
Budget produksi tahunan (unit) | ||||
Untuk tahun yang berkhir 31 desember 19 B | ||||
Rencana penjualan | (given) | 380000 | ||
Rencana penjualan akhir | (a) | 76000 | ||
Jumlah | 456000 | |||
Persedian awal | (given) | 96000 | ||
Rencana produksi | | | | 360000 |
* 350000 : 70000 = 5 (turnover) | ||||
380000 : 5 = 76000 ( persedian akhir) |
2. a Skedul produksi ( Stabilitas persedian)
Rencana | ||||||||||||||||||||||
Rencana | persedian | Persedian | Rencana | |||||||||||||||||||
| | penjualan | | Akhir | | Jumlah | | awal | | produksi | ||||||||||||
Januari | 36000 | 92000 | 128000 | 96000 | 32000 | |||||||||||||||||
Februari | 38000 | 88000 | 126000 | 92000 | 34000 | |||||||||||||||||
Maret | 38000 | 84000 | 122000 | 88000 | 34000 | |||||||||||||||||
April | 36000 | 80000 | 116000 | 80000 | 36000 | |||||||||||||||||
Mei | 32000 | 76000 | 108000 | 76000 | 32000 | |||||||||||||||||
Juni | 26000 | 76000 | 102000 | 76000 | 26000 | |||||||||||||||||
Juli | 22000 | 76000 | 98000 | 76000 | 22000 | |||||||||||||||||
Agustus | 20000 | 76000 | 96000 | 76000 | 20000 | |||||||||||||||||
September | 26000 | 76000 | 102000 | 76000 | 26000 | |||||||||||||||||
Oktober | 30000 | 76000 | 106000 | 76000 | 30000 | |||||||||||||||||
November | 36000 | 76000 | 112000 | 76000 | 36000 | |||||||||||||||||
Desember | | 40000 | | 76000 | | 116000 | | 76000 | | 40000 | ||||||||||||
Jumlah | | 380000 | | 76000 | | 456000 | | 96000 | | 368000 | ||||||||||||
2. b Skedul produksi ( Stabilitas persedian) | ||||||||||||||||||||||
| | | | | | | | | ||||||||||||||
Rencana | ||||||||||||||||||||||
Rencana | persedian | Persedian | Rencana | |||||||||||||||||||
| | penjualan | | Akhir | | jumlah | | awal | | produksi | ||||||||||||
Januari | 36000 | 90000 | 126000 | 96000 | 30000 | |||||||||||||||||
Februari | 38000 | 82000 | 120000 | 90000 | 30000 | |||||||||||||||||
Maret | 38000 | 74000 | 112000 | 82000 | 30000 | |||||||||||||||||
April | 36000 | 68000 | 104000 | 74000 | 30000 | |||||||||||||||||
Mei | 32000 | 68000 | 100000 | 68000 | 30000 | |||||||||||||||||
Juni | 26000 | 70000 | 96000 | 66000 | 30000 | |||||||||||||||||
Juli | 22000 | 78000 | 100000 | 70000 | 30000 | |||||||||||||||||
Agustus | 20000 | 88000 | 108000 | 78000 | 30000 | |||||||||||||||||
September | 26000 | 92000 | 118000 | 88000 | 30000 | |||||||||||||||||
Oktober | 30000 | 92000 | 122000 | 92000 | 30000 | |||||||||||||||||
November | 36000 | 86000 | 122000 | 92000 | 30000 | |||||||||||||||||
Desember | | 40000 | | 76000 | | 116000 | | 86000 | | 30000 | ||||||||||||
Jumlah | | 380000 | | 76000 | | 456000 | | 96000 | | 360000 | ||||||||||||
2. C Skedul Produksi ( saran) | ||||||||||
| | | | | | | | | | |
rencana | ||||||||||
Rencana | persedian | persedian | rencana | |||||||
| | penjualan | | akhir | | jumlah | | awal | | produksi |
Januari | 36000 | 92000 | 128000 | 96000 | 32000 | |||||
Februari | 38000 | 86000 | 124000 | 92000 | 32000 | |||||
Maret | 38000 | 80000 | 118000 | 86000 | 32000 | |||||
April | 36000 | 76000 | 112000 | 80000 | 32000 | |||||
Mei | 32000 | 76000 | 108000 | 76000 | 32000 | |||||
Juni | 26000 | 80000 | 106000 | 76000 | 30000 | |||||
Juli | 22000 | 80000 | 102000 | 80000 | 22000 | |||||
Agustus | 20000 | 82000 | 102000 | 80000 | 22000 | |||||
September | 26000 | 87000 | 113000 | 82000 | 31000 | |||||
Oktober | 30000 | 88000 | 118000 | 87000 | 31000 | |||||
November | 36000 | 84000 | 120000 | 88000 | 32000 | |||||
Desember | | 40000 | | 76000 | | 116000 | | 84000 | | 32000 |
Jumlah | | 380000 | | 76000 | | 456000 | | 96000 | | 360000 |
3. masalah yang dihadapi perusahan
Maslah yang sedang dihadapi oleh perusahan adalh sebagai berikut :
a. Rencana produksi menyesuaikan pola penjualan musiman.
b. Penetapan kebijakan persedian yang realistis yang meminimumkan dua kelompok biaya, yaitu biaya penyimpanan persedian dan biaya kekurangn persedian.
c. Penentuan tingkat produksi yang realistis sesuai dengan pemanfaatan pabrik secara ekonomis.
d. Dari ketiga masalah tersebut diatas, yang perlu diperhatikan adalah renca koordinasi optimal antara volume penjualan, tingkat persedian, dan tingkat produksi setiap bulan selam setahun.
Rekomendasi
a. Merencanakan dan melaksanakan tindakan tindakan untuk mengurangi pola penjualan musiman, misalnya pengmbangan produk –produk baru, mengembngkan strategi penjualan untuk mengubah pola pembelian konsumen, mencari pasar baru dan memberikan harga special selama musim penjulan rendah.
b. Mengunakan model model persedian yang canggh untuk mengevaluasi koordinasi optimum antara penjualan, produks, dan tingkat persdian. Gunakan teknik teknik computer untuk membantu membuat perencanan pengendalian persedian.
c. Membuat evaluasi fasilitas fasilitas produksi, misalnya tentang kapaitas produksi dan karakteristik karakteristik biaya kapasitas.
KASUS 3 CARA MUDAH MENGHITUNG TINGKAT PERSEDIAN para eksekutif staley company sedang mencoba menentukan kebijakan kebijakan persedian sebagai bagian dari penyusunan program budget. Beberapa alternative telah didiskusikan berkenan dengan tingkat persdian antara lain adalah metode rata rata bergerak dan rata rata ke belakang. Rencana penjualan menunjukan data produk utama sebagai berikut :
| | | | |
Bulan | Unit | | Bulan | Unit |
Desember (th yll) | 800000 | Juli | 700000 | |
Januari | 780000 | Agustus | 600000 | |
Februari | 780000 | September | 650000 | |
Maret | 810000 | Oktober | 700000 | |
April | 830000 | November | 780000 | |
Mei | 820000 | Desember | 820000 | |
Juni | 800000 | | Januari (th yad) | 810000 |
Diminta :
1. Gunakan rata rata bergerak tiga bulan sebagai dasar untuk menghitung tingkat persedian perbulan; persedian satu setengah bulan ditentukan sebagai kebijakan persedian
2. Hitung tingkat persedian rata rata empat belas periode yang ditentukan rata rata satu setengah bulan sebagai rencana persedian
3. Hitung tingkat persedian awal perbulan dengan asumsi kebijakan persedian mulai.
JAWABAN :
Permintaan 1
| | | | | | |
Rencana | Rata rata | Tingkat | ||||
Bulan | penjulan | bergerak 3 | persedian | |||
| | | | bulan | | |
Desember (th yll) | 800000 | |||||
Januari | 780000 | 786667 a | 1180000 b | |||
Februari | 780000 | 790000 | 1185000 | |||
Maret | 810000 | 806667 | 1210000.5 | |||
April | 830000 | 820000 | 1230000 | |||
Mei | 820000 | 816667 | 1225000.5 | |||
Juni | 800000 | 773333 | 1050000 | |||
Juli | 700000 | 700000 | 1050000 | |||
Agustus | 600000 | 650000 | 975000 | |||
September | 650000 | 650000 | 975000 | |||
Oktober | 700000 | 710000 | 1065000 | |||
November | 780000 | 766667 | 1150000.5 | |||
Desember | 820000 | 803333 | 1205000 | |||
Januari (th yad) | 810000 | |||||
| | 10680000 | | | | |
a, (800000 + 780000 + 780000) : 3 = 786667 unit. dst
b, 786667 x 1 ½ = 1180000 unit, dst
Permintaan 2
Rata rata penjualan selama 14 bulan = 10680000 : 14 = 762 857 unit
Kebijakan persedian perbulan = 762857 x 1 ½ = 1144285 unit
Permintaan 3
| | | | | | |
Rencana | Rencana tingkat | |||||
Bulan | penjulan | persedian awal | ||||
| | | | | | |
Januari | 780000 | 195000 | ||||
Februari | 780000 | 195000 | ||||
Maret | 810000 | 202500 | ||||
April | 830000 | 207500 | ||||
Mei | 820000 | 205000 | ||||
Juni | 800000 | 200000 | ||||
Juli | 700000 | 175000 | ||||
Agustus | 600000 | 150000 | ||||
September | 650000 | 162500 | ||||
Oktober | 700000 | 175000 | ||||
November | 780000 | 195000 | ||||
Desember | 820000 | 205000 | ||||
| | | | | | |
* 780000 x 1/4 = 195000 unit, dst |
Permintaan 4.
Penilaian :
a. Setiap metoda dapat diklasifikasikan sebagai pengalaman. Semua mudah dilaksanakan. Estimasi kritis kebijakan persedian adalah keputusan tentang jumlah persedian bulanan.
b. Metoda rata rata bergerak tiga bulan menghasilkan tingkat fluktuasi persedian parallel dengan volume penjualan. Rata rata bergerak memberikan akibat yang halus pada pola muisman
c. Metoda rata rata 14 bulan menghasilkan tingkat persedian stabil sepanjang periode.
BAB VII
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBELIAN BAHAN BAKU
PENGANTAR DAN MAKSUD
Perencanaan dan pengendalian bahan baku merupakan bagian dari perencanaan dan pengendalian laba komprehensif. Fase ini menuntut perencanaan dan pengendalian kebutuhan bahan baku, tingkat persedian, dan pembelian bahan baku. Jika kuantitas setiap Produk yang dihasilkan telah ditentukan didalam rencana produksi, langkah selanjutnya didalam kegiatan pabrik adalah menentukan berapa besar kebutuhan baku (unit dan biaya), biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
BUDGET BAHAN BAKU
Pada Umumnya yang dimaksud bahan baku dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu bahan baku langsung (direct materials) dan bahan baku tidak membentuk dan merupakan bagian produk jadi yang biayanya dengan mudah ditelusuri dari biaya produk tersebut. Pada umumnya bahan baku ini bersifat variable, yaitu berubah secara proporsionaldengan perubahan output. Contoh, kulit adalah bahan baku langsung industry sepatu, kayu adalah bahan baku langsung industry mebel kayu, bahan baku tidak langsung adalahbahan baku yang dipakai dalam prosews produksi, tetapi biayanya sulit ditelusuri dari biaya produk tersebut. Contoh paku adalah bahan baku tidak langsung bagi industry sepatu dan mebeul kayu.
Budget bahan baku langsung hanya memasukkan jumlah bahan langsung yang dibutuhkan, sedangkan bahan baku tidak langsung dibuat didalam budget biaya produksi tidak langsung. Untuk selanjutnya pada bab ini yang dimaksud dengan bahan baku adalah bahan baku langsung.
Biasanya perencanaan bahan baku terdiri dari empat subbudget bahan baku, yaitu budget bahan baku, budget pembelian bahan baku, budget persediaan bahan baku untuk produksi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan baku : (1) Budget bahan baku hanya menyangkut kuantitas kebutuhan baku, (2) Budget bahan baku dibuat untuk setiap jenis produk, (3) Budget bahan baku dibuat untuk satu periode budget tertentu, misalnya satu tahun dan kemudian dirinci kedalam periode yang lebih pendek lagi yaitu triwulan dan bulan, dan (4) Budget bahan baku sebaiknya dibuat atas dasar pemakaian bahan baku yang bertanggungjawab atas pengeluaran bahan baku tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pengendalian pemakaian bahan baku.
Tujuan penyusunan budget bahan baku
Tujuan penting penyusunan budget bahan baku adalah sebagai berikut :
1. Memberi data kepada bagian pembelian sehingga bagian pembelian dapat melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dengan baik.
2. Memberi data untuk penyusunan budghet biaya bahan baku setiap jenis produk.
3. Menentukan tingkat persediaan yang optimal.
4. Sebagai dasar perencenaan dan pengendalian pemakaian bahan baku.
Estimasi jumlah kebutuhan bahan baku yang memerlukan dua data penting yaitu ;
Rencana produksi (data diambil dari budget produksi) dan tingkat penggunaan standar (standar usage rate atau SUR).
BUDGET PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
Budget pembelian dan persediaan memuat rencana pembelian yaitu :
1. Jumlah setiap jenis bahan baku yang harus dibeli.
2. Kapan pembelian harus dilakukan,
3. Estimasi harga bahan baku yang di beli,
Perbedaaan antara budget pembelian bahan baku dengan budget ketuhan bahan baku ;
1. Kuantitas bahan baku yang tercantum dalam kedua budget tersebuta dapat berbeda sebagai akibat perubahan tingkat persediaan bahan baku.
2. Budget bahan baku hanya mencantumkan kuantitas kebutuhan bahan baku saja, sedangkan budget pembelian kuantitas dan nilai pembelian ( rupuah, dollar,dll)
Ø Budget pembelian bahan baku
Manager dalam, di dalam menyusun rencana pembelian, bertangunggung jawab atas pemberian input – input keputusan seperti ;
· Penetepan kebijakan yang berkaitan dengan tingkat persediaan.
· Penetepan kuantitas dan waktu pembelian untuk setiap jenis bahan baku yang diperlukan.
· Estimsi harga setiap jenis bahan baku yang di beli.
Ø Budget persediaan bahan baku
Dalam menentukan kebijakan persediaan bahan baku,, ada beberapa yang perlu dipertimbangan :
1. Waktu dan jumlah yang di butuhkan untuk produksi.
2. Pembelian yang ekonomis dengan potongan kuantitas
3. Tersedianya bahan baku.
4. Waktu tunggu ( lead time ) antara waktu pemesanan dengan pengiriman.
5. Daya tahan bahan baku
6. Fasilitas penyimpanan yang diperlukan
7. Kebutuhan modal untuk membelanjai persediaan
8. Biaya – biaya peyimpanan
9. Perubahan – perubahan bahan baku
10. Resiko – resiko persediaan
11. Opportunity cost
Biaya pemesanan :
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan melakukan pemesanan.
Biaya peyimpanan adalah :
Biaya yang dikeluarkan oeleh perusahaan untuk melaksanakan penyimpanan bahan baku.
o Economic order quantity model (Model EOQ) :
Pendekatan EOQ sangat membantu untuk menyelesaikan masalah minimasi jumlah kedua biaya ini :
![]() |
· EOQ = 2.A.O
Keterangan :
EOQ : Jumlah yang harus di beli pada setiap kali pemesanan
A : Kebutuhan bahan baku selam periode tertentu ( 1 tahun )
O : biayan pemesana rata – rata
C : B iaya penyimpanan per tahun untuk penyimpanan satu unit bahan baku dalam persediaaan
Perhitunngan reorder point :
ROP : pemakaian bahan baku selam lead time + safety stock
Artinya : pada saat jumlah persediaan bahan baku di gudang mencapai jumlah seperti yang tercantum dalam ROP,maka pembelian harus segera di lakukan.
Just –in time Purcahasing :
Perkembangan terakhir di dalam pengendalian bahan baku dan persediaaan
Tujuan utama Just –in time Purcahasing :
Minimasi tingkat persediaan yang kemudian akan berakibat pada biaya.
BUDGET BIAYA PEMAKAIAN BAHAN BAKU
Budget ini digunakan unutk menghitung jumlah biaya yang diperlukan dalam proses produksi, jadi budget pemakain bahan baku merupakan kuantitas bahan baku di kalikan dengan harga setiap jenis bahan baku per unit.
Metoda – metoda aliran persediaan yang di gunakan yaitu :
· Metode FIFO
· Metode LIFO
· Metode rata – rata bergerak
· Metode rata – rata tertimbang
ASPEK – ASPEK PERENCANAAN KOORDINASI DAN PENGENDALIAN
Pada dasarnya,perencanaan bahan baku (melaui budget bahan baku ) dapat mengoptimalkan biaya, karena kelancaran arus dan harga bahan baku berpengaruh secara langsung terhadap biaya produksi.
Pada dasarnya budget bahan baku merupakan tolok ukur yang dapat digunakan dalam melakukan fungsi pengendalian . pengendalian di lakukan dengan cara membandingkan antara realisasi dengan rencana.
LAPORAN PELAKSANAAN INTERNAL
Laporan pelaksanaan harus dibuat setiap bulan oleh setiap pusat pertanggungjawaban terhadap standart yang telah ditetapkan dalam budget, yang memuat penyimpangan harga bahan baku,penyimpangan pemakaian bahan baku dan penyimpangan tingkat persediaan.
Fungsi Pembelian (purchasing function)
Tanggungjawab manajer Pembelian terdiri atas harga, kualitas,yang dibeli, dan tingkat persediaan bahan baku.
Asumsi 1 : Budget pembelian bahan baku A, Januari
Rencana pembelian 12.000 unit
Estimasi harga per unit Rp 1,20
Asumsi 2 : Realisasi pembelian bahan baku A, Januari
Jumlah pembelian 11.500 unit
Harga per unit Rp[ 1,26 ]
Laporan pelaksanaan
Departemen : Pembelian
Manajer : Yoga S
Bulan : januari 19XX

Realisasi Budget Jumlah %
Bahan baku A :
Jumlah pembelian 11.500 unit 12.000 500* 4*
Harga per unit Rp 1,26 Rp 1,20 Rp0,06* 5*
Jumlah harga Rp14.490 Rp13.800(a) Rp 690* 5*
Rasio perputaran 2,7 2,5 0,2 8
Bahan baku B, dst
0 komentar:
Posting Komentar